Thursday 27 September 2012

Pentingnya sosialisasi politik

*******PENTINGNYA SOSIALISASI POLITIK *******
DALAM PENGEMBANGAN BUDAYA POLITIK

Sosialisasi politik merupakan di mana seseorang dapat mengetahui berbagai macam pengetahuan dari interaksi dengan lingkungan masyarakatnya, baik pengetahuan moral, nilai-nilai dan pola sikap perilaku politiknya.
    Proses sosialisasi politik juga dapat terjadi melalui kelompok-kelompok senggang dan media massa. Agen-agen sosialisasi tersebut menghasilkan atau membentuk suatu pengetahuan ,nilai-nilai dan sikap-sikap politik suatu individu dan kelompok dalam suatu masyarakat.

1.    Makna sosialisasi politik
Menurut pandangan alfian, ada dua hal yang perlu di perhatikan ,antara lain sebagai berikut :
    Sosialisasi politik hendaknya dilihat sebagai suatu proses yang berjalan terus menerus.
    Sosialisasi politik dapat berwujud transmisi yang berupa pengajaran secara langsung
    Proses itu berlangsung dalam keluarga, sekolah, kelompok pergaulan, kelompok kerja, dan media massa atau kelompok politik langsung.

Ada dua alasan yang melatar belakangi sosialisasi politik menjadi kajian dalam politik kenegaraan,yaitu:

1. Sosialisasi politik dapat berfungsi untuk memelihara agar suatu sistem berjalan dengan baik dan positif
2. sosialisasi politik ingin menunjukkan relevansinnya dengan sistem politik dan data mengenai orientasi anak-anak terhadap budaya politik orang dewasa, dan pelaksanaannya di masa mendatang mengenai sistem politik.
2.    Mekanisme Sosialisasi Budaya Politik

Perkembangan sosialisasi politik di awali pada masa kanak kanak atau remaja.tahap lebih awal  dari belajar politik mencakup perkembangan dari ikatan-ikatan lingkungan . peranan keluarga dalam sosialisasi politik sangat penting. Menurut Easton dan Dennis ada 4 tahap dalam proses sosialisasi politik dari anak, yaitu:
1.    Pengenalan otoritas pada individu tertentu
2.    perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan eksternal
3.    pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal
4.    Perkembangan pembedaan antara institusi-institusi politik dan mereka yang terlibat dalam aktifitas yang diasosialisasikan dengan institusi-institusi ini.
Suatu penelitian secara khusus telah di lakukan guna menyelidiki nilai nilai . Nilai nilai itu sendiri adalah :
1.Tradisi 
agama,ikatan-ikatan keluarga dan tradisi pada umumnya
2. Prestasi
ketekunan, pencapaian/perolehan, ganjaran-ganjaraan material mobilitas sosial.
3.pribadi
Kejujuran, ketulusan, keadilan, dan kemurahan hati
4. Penyesuaian Diri
Bergaul dengan baik, menjauhkan diri dari kericuhan,menjaga keamanan dan ketemtraman
5.Intelektual
Belajar dan pengetahuan sebagai tujuan
6.Politik
Sikap-sikap,nilai-nilai,dan kepercayaan berkaitan dengan pemerintahan.

    Adapun dari berbagai cara perantara dari sosialisasi politik di atas, di sini akan di beri tiga contoh :
1.    Keluarga
Keluarga adalah wadah sosialisasi nilai-nilai politik yang paling efesien dan efektif. Dalam keluarga orang tua dan anak sering melakukan percakapan ringan tentang pengetahuan politik kepada anak.
2.    Sekolah
Di sekolah melalui pelajaran Civies Education (pendidikan kewarganegaraan) siswa dan guru bertukar informasi dan berinteraksi membahas topik-topik yang mengandung nilai-nilai politik tertulis dan praktis. Maka siswa mudah menerima pengetahuan politik sejak dini dan nilai-nilai politik dengan benar.
3.    Partai politik
Salah satu fungsi partai politik adalah memaikan peran agen sosialisasi politik. Artinya partai politik telah merengkrut para anggota kader dan simpatisannya mampu menanamkan nilai-nilai dan norma-norma dari satu generasi ke generasi berikutnya saat kampanye maupun secara periodik.

    3. Fungsi dan peranan Partai Politik
    Partai politik merupakan unsur utama dalam budaya politik suatu negara. Sistem politik dalam suatu negara juga di tentukan dengan jumlah partai yang berdiri. Keadaan demikian sudah menjadi tatanan budaya politik yang ideal di mana ada partai pemerintah dan ada pula yang disebut sebagai partai oposisi.
   
A.    Pengertian partai politik

Partai  politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang angota-angotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama.
Tujuannya adalah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik untuk melaksanakan kebijaksanaan- kebijaksanaan mereka.
Berikut beberapa defenisi mengenai partai politik.
1). UU No. 31 Tahun 2002 Tentang partai politik, disebutkan partai politik adalah organisasi politik yang di bentuk oleh sekolempok warga negara Republik Indonesia secara sukarela atas dasar persamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan kepentingan anggota , masyarakat, bangsa dan negara melalui pemilihan umum.
2). R.H. soltan, partai politik adalah sekelompok warga negara yang sedikit banyak terorganisir, yang bertindak sebagai suatu kesatuan politik dan yang dengan memanfaatkan kekuasaannya untuk memilih betujuan menguasai pemerintah dan melaksanakan kebijaksanaan umum mereka.

B.    Fungsi Partai politik

1.    Sebagai sarana komunikasi politik
2.    Sebagai sarana sosialisasi politik
3.    Sebagai sarara perengkrutan politik
4.    Sebagi sarana pengatur konflik

C.    Peranan Partai politik

Partai politik merupakan saluran utama untuk memperjuangkan kehendak rakyat, bangsa dan negara sekaligus sebagai sarana kondensasi rekruitmen kepemimpinan nasional.

4. Landasan partisipasi politik

Merupakan asal usul individu atau kelompok yang melakukan kegiatan partisipasi politik.  
Hunington dan Nelson membagi landasan partisipasi politik ini menjadi :
A.    Kelas, individu yang memiliki status sosial,pendapatan dan pekerjaan yang serupa
B.    Kelompok, individu yang asal usul ras, agama, bahasa atau etnis yang serupa.
C.    Lingkungan, tempat tinggal yang berdekatan
D.    Partai, individu yang mengidenfikasikan diri dengan organisasi yang sama
E.    Golongan atau faksi, individu-individu yang di persatukan oleh interaksi yang terus menerus antara satu sama lain.

5.    Komunikasi politik

Pada umumnya dalam sistem politik, adanya komunikasi politik dari pihak pihak yang terlibat dalam prosess  politik biasanya memilih tindakan tindakan tertentu yang berbeda satu sama lain.
Komunikasi politik adalah semua kegiatan dalam sistem politik, memiliki maksud dan tujuan agar aspirasi dan kepentingan politik warga negara diakomodasikan menjadi berbagai kebijakan politik.
Pada lingkungan politik praktis, kelompok-kelompok kepentingan dapat sruktur dan sistem organisasi.
Adapun jenis-jenis kelompok kepenyimpangan yang terjadi dalam komunikasi politik, antara lain sebagai berikut :
A.    Kelompok Anonik
Adalah kelompok yang terbentuk dari unsur-unsur masyarakat secara spontan tanpa terencana, secara akibat dari adanya isu kebijakan pemerintah, agama, politik, dsb.
B.    Kelompok Nonasosiasional
Adalah kelompok yang berasal dari unsur keluarga dan keturunan atau etnik, regional, status dan kelas yang menyatakan kepentingannya berdasarkan situasi.
C.    Kelompok Intitusional
Adalah kelompok yang bersifat formal dan memiliki fungsi-fungsi politik atau sosial. Mereka dsapat menyatakan kepentingan sendiri ataupun mewakili kelompok lain dalam masyarakat.
D.    Kelompok Asosiasional
Merupakan kelompok yang menyatakan kepentingan secara khusus, memakai tenagga profesional, dan memiliki prosedur yang teratur untuk merumuskan kepentingan dan tuntutan masyarakat.

0 comments:

Post a Comment

Total Pageviews

Labels

cinta yesus selamanya. Powered by Blogger.

Blogger news

terima kasih telah mengunjungi blog kami dan kami menunggu kunjungan teman teman berikutnya "GBU"